Pendahuluan
Quantum Computation atau dalam bahasa
indonesia disebut komputer kuantum merupakan
alat hitung yang menggunakan mekanika kuantum seperti superposisi dan keterkaitan,
yang digunakan untuk pengoperasian data. Perhitungan jumlah data pada komputasi
klasik dihitung dengan bit, sedangkan perhitungan jumlah data pada komputer
kuantum dilakukan dengan qubit. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa
sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur
data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan
data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan sistem kuantum
diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.
Sejarah Quantum Computation
Ide mengenai komputer
kuantum pertama kali muncul pada tahun 1970-an oleh para fisikawan dan ilmuwan
komputer, seperti Charles H. Bennett dari IBM, Paul A. Benioffdari Argonne
National Laboratory, Illinois, David Deutsch dari University of Oxford, dan Richard
P. Feynman dari California Institute of Technology (Caltech). Di antara para
ilmuwan tersebut, Feynman lah yang pertama kali mengajukan model yang
menunjukkan bahwa sebuah system kuantum dapat digunakan untuk melakukan
komputasi. Lebih jauh, Feynman juga menunjukkan bagaimana system tersebut dapat
menjadi simulator bagi fisika kuantum. Dengan kata lain, fisikawan dapat
melakukan eksperimen fisika kuantum melalui komputer kuantum. Pada tahun 1985,
Deutsch menyadari esensi dari komputasi oleh sebuah komputer kuantum dan
menunjukkan bahwa semua proses fisika, secara prinsipil, dapat dimodelkan
melalui komputer kuantum. Dengan demikian, komputer kuantum memiliki kemampuan
yang melebihi komputer klasik. Setelah Deutsch mengeluarkan tulisannya mengenai
komputer kuantum, para ilmuwan mulai melakukan riset dibidang ini. Mereka mulai
mencari kemungkinan penggunaan dari sebuah komputer kuantum. Pada tahun 1995,
Peter Shor merumuskan sebuah algoritma yang memungkinkan penggunaan komputer
kuantum untuk memecahkan masalah faktorisasi dalam teori bilangan. Hingga saat
ini, riset di bidang komputer kuantum terus dijalankan di seluruh dunia. Beberapa
kendala terus dicari pernyelesaiannya. Berbagai metode dikembangkan untuk
memungkinkan terwujudnya sebuah komputer yang memilki kemampuan yang luar biasa
ini. Sejauh ini, sebuah computer kuantum yang telah dibangun hanya dapat
mencapai kemampuan untuk memfaktorkan dua digit bilangan. Komputer kuantum ini
dibangun pada tahun 1998 di Los Alamos, Amerika Serikat, menggunakan NMR
(Nuclear Magnetic Resonance).
Keunggulan Quantum Computation
Komputer kuantum memanfaatkan
sebuah fenomena yang dinamakan super posisi yaitu dalam mekanika kuantum, suatu
partikel bisa berada dalam dua keadaan sekaligus. Komputer kuantum juga
menggunakan qubit yaitu kemampuan
untuk berada di berbagai macam keadaan. Komputer kuantum memiliki potensi untuk
melaksanakan berbagai perhitungan secara simultan atau lebih rinci sehingga
jauh lebih cepat dari komputer digital. Jadi, intinya komputer kuantum lebih baik
kemampuannya dan lebih cepat dibandingkan dengan komputer digital.
Perbandingan Komputer Kuantum dengan Komputer Konvensional
Komputer kuantum dapat jauh lebih
cepat dari komputer konvensional pada banyak masalah, salah satunya yaitu
masalah yang memiliki sifat berikut:
- Satu-satunya cara adalah
menebak dan mengecek jawabannya berkali-kali.
- Terdapat n jumlah jawaban yang
mungkin.
- Setiap kemungkinan jawaban
membutuhkan waktu yang sama untuk mengeceknya.
- Tidak ada petunjuk jawaban mana
yang kemungkinan benarnya lebih besar: memberi jawaban dengan asal tidak
berbeda dengan mengeceknya dengan urutan tertentu.
#TioMarnovel
#4IA19
#PengantarQuantumComputation
#PengantarKomputasiModern
Referensi :