Sabtu, 24 November 2018

Cloud Computing

Perkembangan Cloud Computing

Cloud computing telah berkembang sejak tahun enam puluhan berdampingan dengan perkembangan internet dan web. Internet lebih cepat berkembang karena perkembangan bandwidth yang semakin besar. Perkembangan internet inilah yang menjadi pendorong berkembangnya teknologi cloud computing.

Pada tahun di tahun 1999, Salesforce.com menjadi pencetus pertama aplikasi perusahaan yang dijalankan melalui internet. Selanjutnya diikuti oleh Amazon Web Services di tahun 2006 yang menggunakan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2). Teknologi EC2 menyebabkan adanya situs layanan web yang dikomersialkan, sehingga memungkinkan perusahaan kecil / individu untuk menyewa komputer atau server agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.

Di tahun 2009, Google memulai menawarkan aplikasi berbasis browser melalui Google Appsnya, yang salah satunya adalah Google Docs yang sering kita gunakan. Sampai saat ini, cloud computing masih terus berkembang dengan pesat mengingat manfaatnya yang begitu besar jika teknologi ini digunakan.

Menurut Jamie Turner, perkembangan cloud computing ini dipengaruhi oleh matangnya teknologi visual, perkembangan bandwidth berkecepatan tinggi, dan software yang bersifat universal.

Pengertian Cloud Computing

Jika diartikan cloud computing adalah komputer awan. Seperti yang ada di Wikipedia bahwa cloud computing itu adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.

Pengertian lain dari Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan. Cloud computing merupakan evolusi alami dari luas adopsi virtualisasi, arsitektur berorientasi layanan dan komputasi utilitas.

Cloud computing menggambarkan suplemen baru, konsumsi, dan model pengiriman untuk layanan berbasis IT di Internet, dan biasanya melibatkan over-the internet penyediaan sumber daya secara dinamis scalable dan sering virtualisasi. Penyedia cloud computing memberikan aplikasi bisnis yang umum online yang diakses dari yang lain layanan Web atau perangkat lunak seperti browser Web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.

Contoh Penerapan Dalam Perusahaan

Hanya dalam beberapa tahun terakhir hal ini telah menjadi layak dan masuk akal bagi perusahaan untuk memindahkan teknologi mereka ke sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Perubahan ini telah didorong oleh mulai tersedianya Internet berkecepatan tinggi yang tidak hanya tersedia di kantor Anda, tetapi juga di rumah, di warung kopi dan di mana saja anda dapat melakukan penerimaan sinyal telepon seluler. Kenyataan ini telah memungkinkan terjadinya konsolidasi yang revolusioner.

Alasan ekonomi yang menjadi pendorong di belakang konsolidasi ini adalah penghematan biaya yang signifikan dan pengurangan risiko yang diterima oleh perusahaan ketika mereka memusatkan sumber daya teknologi mereka di sebuah pusat data yang dikelola secara profesional oleh pihak luar. Penyedia layanan publik dapat mengimplementasikan keamanan industri yang paling canggih dan proses ketersediaan yang tinggi serta menawarkan pemantauan dan pemeliharaan server 24×7.

Biaya teknologi yang lebih rendah karena penyedia layanan public dapat berbagi sumber daya teknologi dan melakukan pembelian perangkat keras dan perangkat lunak dalam jumlah besar untuk Anda. Saat ini, dengan biaya lebih murah perusahaan dapat mendapatkan perangkat lunak terbaru maupun ketersediaan sistem yang tinggi yang dulunya hanya bisa dijangkau oleh perusahaan besar.

“LMD Contoh perusahaan yang menerapkan Cloud Computing”

Lintas Media Danawa (LMD), anak perusahaan Lintasarta, perusahaan ICT terkemuka di Indonesia saat ini, membawa teknologi cloud computing ke Indonesia.jadi perusahaan ini melayani on demand cloud computing dan private cloud computing Di Indonesia.untuk biayanya juga tidak terlalu mahal yaitu untuk layanan on demand cloud computing.

Langkah yang diambil oleh perusahaan ini menurut saya sangat benar karena daripada membeli server baru, lebih baik perusahaan-perusahaan menyewa server secara virtual. Tak perlu keluar banyak biaya, menghemat biaya sampai 80 persen dan bebas biaya perawatan.Penghematan yang diperoleh jika menggunakan cloud computing adalah rak yang dipakai untuk server cukup 2 rak, sedangkan jika tidak menggunakan teknologi cloud computing, perusahaan butuh lebih 10 rak.

Selain itu, dari sisi biaya, jauh lebih murah. Perusahaan yang belum menggunakan teknologi ini harus membayar 2.000 dollar AS per bulan untuk sewa server, sedangkan yang memanfaatkan teknologi ini cukup membayar 40 dollar AS tergantung skalanya.



Referensi :
-ELCOM(2012). CLOUD COMPUTING.Jakarta: ANDI PUBLISHER.
-Rahmahto, A. P.,"Cloud Computing, Teknologi Komputasi Masa Depan", April, 2011
-http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan
-http://cloudindonesia.com/cloud-computing-dan-contoh-penerapan-dalam-perusahaan/

Electronic Data Interchange

Pengertian Electronic Data Interchange

Apa itu Electronic Data Interchange? Electronic data interchange atau EDI adalah Transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari komputer ke komputer di antara beberapa perusahan. Electronic Data Interchange (EDI) didefinisikan sebagai pertukaran data komputer antar berbagai bidang organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa diolah oleh komputer. EDI merupakan bentuk e-commerce sesuai definisinya, dan telah ada bentuk yang sama selama lebih dari 20 tahun. Saat ini teknologi dan implementasi EDI sudah sangat berkembang.

EDI merupakan suatu sistem yang dapat mengikat pemasok, perusahaan, pelanggan. Perusahaan dapat menghindari kontak dengan pemasok dan pelanggan, apabila pemasok maupun pelanggan diberikan akses ke sistem secara langsung. EDI memiliki kemampuan untuk mengirimkan dokumen (misal permintaan pembelian) secara elektronik kepada Vendor melalui pengontrol keamanan "value added network" atau VAN.

Sejarah Electronic Data Interchange

Sejarah EDI , pada tahun 1964 di AHSC ( American Hospital Supply Company) seorang manajernya menciptakan system untuk menangani masalah inventori,. Waktu itu yang dipergunakan hanya berbekal punched card (Kartu Berlubang), dengan metoda one to one sedemikian rupa akhirnya adanya pertukaran data elekronik ternyata meningkatkan ke akuratan dan efisiensi . Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal EDI yang sekarang ini.

Tingkat Penerapan EDI:

1. Pemakai tingkat satu : hanya 1 atau 2 set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua : Banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah besar mitra dagang
3. Pemakai tingkat tiga : Selain banyak set transaksi yang transmisikan tetapi aplikasi komputrer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI

Untuk menerapkan EDI tentunya ada beberapa requirement awal misalnya saja software nya harus memiliki kemampuan untuk saling berkomunikasi, mampu menyimpan dan saling melakukan transmisi. Dimana aplikasi software ini disesuaikan dengan business prosess di perusahaan tersebut. Idealnya EDI ini nantinya akan mempermudah pekerjaan atau dengan kata lain meng otomatisasi pekerjaan bukan menambah masalah baru.

Adapun standar EDI yang masih berlaku sampai dengan saat ini adalah :
• Spec 2000
• Ansi X12 Standar AS & Canada
• EDIFACT ( Standar Eropa)
• ANSI
• TRADACOMS
• ebXML

Standar diatas adalah format standar bagaimana data di transmisikan, informasi apa yang harus di kirimkan, dalam bentuk format apa ( apakah integer, decimal, mmddyy). Bisa dikatakan inilah protokolnya, tanpa standar yang baku bisa jadi masing masing mesin mengeluarkan satu format yang belum tentu mesin yang lain faham.

Tujuan Electronic Data Interchange (EDI)

Tujuan Electronic Data Interchange (EDI) adalah untuk memfasilitasi perdagangan dengan cara mengikat bisnis antar partner dagang, EDI meningkatkan proses manual untuk mempertukarkan informasi dengan bidang bisnis lainnya dalam berbagai cara, misalnya data hanya perlu untuk dimasukkan satu kali saja, kemudian data tersebut bisa digunakan oleh pihak pengirim barang, manager kantor, dan lain-lainnya. Hal ini akan menurangi tenaga entry data. Pada dasarnya, data bisa dikirimkan dengan lebih efisien dengan menggunakan EDI.

Manfaat Electronic Data Interchange (EDI)

Ada beberapa manfaat penggunaan Electronic Data Interchange (EDI) yaitu ;
1. Mengurangi kesalahan
2. Mengurangi biaya
3. Meningkatkan efisiensi operasional
4. Meningkatkan kemampuan bersaing
5. Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
6. Meningkatkan pelayanan pelanggan
7. Mengurangi dokumentasi dalam bentuk hardcopy ( paperless)
8. Meminimalisasi kesalahan dalam pertukaran data.
9. Mengoptimalkan aliran Informasi



Referensi :
https://www.proweb.co.id/articles/ict/edi.html
http://www.sistem-informasi.xyz/2017/04/pengertian-electronic-data-interchange.html
https://www.kompasiana.com/edysusanto74/55b703253eafbda0048b456b/edi-electronic-data-interchange